SUBANG, kemahasiswaan.itb.ac.id — Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengadakan pengabdian masyarakat dengan mengusung tema “Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga melalui Pembuatan Pupuk Organik Cair dan Eco Enzyme” pada Sabtu (22/2/2025), di Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang. Kegiatan yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat desa mengenai pengolahan limbah rumah tangga ini diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Biologi “Nymphaea” ITB dan didukung oleh Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi “Archaea” ITB serta Gebrak Indonesia.
Kegiatan diawali dengan penyuluhan mengenai pengelolaan limbah organik rumah tangga dan dampaknya terhadap lingkungan serta pertanian. Masyarakat diperkenalkan pada konsep bahwa limbah seperti sisa sayuran, buah-buahan, air kelapa, dan rebung dapat difermentasi menjadi produk yang bermanfaat, bukan sekadar dibakar atau dibuang begitu saja. Penyuluhan ini disampaikan secara komunikatif, disesuaikan dengan konteks lokal, sehingga warga dapat langsung memahami pentingnya pengelolaan limbah secara bijak.
Setelah sesi penyuluhan, tim mahasiswa melakukan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair, yang melibatkan proses fermentasi sederhana menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah tangga. Warga diperlihatkan secara langsung tahapan pencampuran rebung, gula merah, dan larutan EM4 sebagai bahan aktif fermentasi. Selain itu, warga juga dilatih membuat eco enzyme, cairan hasil fermentasi limbah organik yang multifungsi, sebagai pembersih alami, pestisida nabati, hingga pupuk cair untuk tanaman.
Antusiasme warga terasa sejak awal hingga akhir kegiatan. Para peserta, yang sebagian besar merupakan petani dan ibu rumah tangga, dengan semangat mengikuti setiap tahap pelatihan. Banyak dari mereka menyatakan keinginan untuk segera mencoba metode tersebut di rumah masing-masing.
Tidak hanya memberikan pengetahuan, tim mahasiswa juga membuka ruang diskusi terbuka untuk menyesuaikan teknik fermentasi dengan kondisi lingkungan Desa Cupunagara. Warga bebas bertanya dan berbagi pengalaman, sehingga terjadi pertukaran pengetahuan yang aktif antara peserta dan pemateri. HIMABIO “Nymphaea” ITB berharap kegiatan ini bukan sekadar pelatihan sesaat, tetapi diharapkan dapat memicu perubahan jangka panjang dalam pola hidup masyarakat.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rencana jangka panjang HIMABIO dalam pengembangan desa binaan berbasis pendekatan community development. Dengan dukungan dari mitra seperti Gebrak Indonesia dan HIMAMIKRO “Archaea” ITB, program ini diharapkan dapat berlanjut dan berkembang menjadi inisiatif mandiri, bahkan berpotensi mendorong usaha mikro berbasis produk ramah lingkungan.
Dokumentasi: Arsip HIMABIO “Nymphaea” ITB