BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu tuan rumah Semi Final "Road to MIT" Innovation - Ecosystem Day Hackathon yang berlangsung pada Sabtu (24/5/2025) di Gedung Kuliah Umum Timur, ITB Kampus Ganesha. Kegiatan yang digelar secara hybrid secara serentak di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan secara daring ini merupakan bagian dari rangkaian Hackathon Road to MIT, sebuah ajang kompetisi yang dirancang untuk mendukung para inovator muda Indonesia sekaligus meningkatkan pemahaman mereka mengenai pentingnya pengembangan ekosistem inovasi di Indonesia.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi MIT REAP Indonesia dengan berbagai pihak, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), ParagonCorp, Amvesindo, Kedaireka, dan BNI Ventures, yang bertujuan memperkuat budaya inovasi dan memperkaya ekosistem startup berbasis teknologi deep-tech. Kompetisi ini telah menarik perhatian lebih dari 2.400 pendaftar sejak dibuka pada Februari 2025. Para peserta yang lolos ke tahap final akan memperebutkan beasiswa penuh untuk mengikuti seminar dan workshop eksklusif di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Harvard University, yang akan mendalami mengenai strategi dan praktik pengembangan ekosistem inovasi kelas dunia.
Dalam sambutannya, Hafiz Aziz Ahmad selaku Kepala Subdirektorat Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan Direktorat Kemahasiswaan ITB menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh peserta dan pihak pendukung. Ia juga menyoroti semangat kolaborasi antar perguruan tinggi dan dukungan dari berbagai pihak yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan ini.
“Saya sangat apresiasi karena teman-teman (peserta) sudah punya satu semangat untuk kemudian kita hadir untuk berkompetisi mendapatkan yang terbaik dan juga kita juga bisa mendapatkan banyak ilmu di pagi hari ini,” ungkapnya.
Mengisi sesi pematerian utama, Salman Subakat, CEO ParagonCorp, menekankan pentingnya semangat inovasi dan interaksi dalam membangun ekosistem yang kokoh. Ia mengajak para peserta untuk mengembangkan ide-ide baru yang tak hanya bermanfaat secara teknis, namun juga berdampak positif bagi masyarakat. Salman juga menekankan bahwa inovasi bukan sekadar hasil teknologi semata, tetapi juga tercipta dari interaksi bermakna antara berbagai pihak, termasuk akademisi, pengusaha, dan masyarakat.
Road to MIT tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga ruang belajar dan pengembangan jejaring yang mempertemukan para pemikir muda, profesional, dan pelaku industri dari berbagai latar belakang. Para peserta tidak hanya diuji dalam hal pemahaman konsep deep-tech, tetapi juga diajak untuk berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif dalam memecahkan berbagai tantangan nyata di bidang inovasi.
Melalui kegiatan ini, ITB turut mendukung generasi muda untuk berani berinovasi, mengeksplorasi ide, dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi di Indonesia. Melalui Hackathon Road to MIT ini, ITB berharap akan lahir inovator-inovator tangguh yang mampu membawa perubahan positif, baik di tingkat lokal maupun global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemain penting dalam ekosistem inovasi dunia.