JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id - Kontes Robot Indonesia (KRI) 2025 kembali diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan yang berada di bawah naungan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Tahun ini Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali terpilih sebagai tuan rumah, dimana ini merupakan kali ke tiga ITB sebagai tuan rumah pada acara Kontes Robot Indonesia (KRI). Pelaksanaan KRI tingkat nasional tahun ini akan digelar di Kampus ITB Jatinangor dan mempertemukan tim-tim robotik terbaik dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
KRI sendiri lahir sebagai respon atas keberhasilan tim Indonesia dalam ajang robotika internasional NHK Robocon pada awal 1990-an, yang menunjukkan potensi besar mahasiswa Indonesia di bidang robotika. Sejak digelar kontes lokal di Indonesia pada tahun 1993, KRI berkembang menjadi ajang tahunan nasional yang didukung oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan menambah berbagai divisi kompetisi yang menantang, seperti robot pemadam api, robot seni tari, dan robot sepak bola. Kini, KRI menjadi ajang prestisius yang tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan teknik, tetapi juga memperkuat eksistensi bangsa dalam kancah robotika internasional.
Tahun ini, kegiatan KRI diawali dengan mempertandingkan satu divisi, yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), untuk mengejar tenggat pelaksanaan ABU Robocon 2025. Mengusung tema permainan bola basket, setiap tim terdiri dari dua robot yang akan saling berlomba mencetak poin dengan memasukkan bola ke ring lawan sekaligus mempertahankan ring sendiri. Kompetisi ini bertujuan meningkatkan kemampuan serta kepekaan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah bangsa dengan menggunakan teknologi robotika. Pemenang KRAI tahun ini akan mewakili Indonesia pada ABU Robocon 2025 di Ulaanbaatar, Mongolia.
Ketua panitia KRAI 2025, Ir. Vani Virdyawan, S.T, M.T., Ph.D. mengatakan walaupun dengan persiapan yang sebentar tidak menurunkan semangat panitia serta partisipasi peserta lomba, terbukti 40 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah mengirimkan proposal untuk mengikuti kegiatan ini. Hal tersebut selaras dengan moto KRI 2025 yaitu ‘Sinergi Tim Raih Puncak Prestasi’.
“Merancang dan membuat robot dalam waktu singkat ini tentunya hal yang sangat menantang, apalagi memiliki batasan waktu yang sangat sedikit, tentunya memerlukan sinergi tim yang sangat solid yang sangat sejalan dengan moto KRAI 2025”, ujarnya saat ditemui di Kampus ITB Jatinangor pada Sabtu, (14/6).
Rangkaian kegiatan KRI ini dimulai dengan sosialisasi yang telah diadakan pada 16 Mei 2025, kemudian dilanjut pendaftaran dengan mengirimkan proposal dan video demonstrasi penampilan robot dari calon peserta. Lalu dilanjut dengan kegiatan visitasi ke tim peserta secara daring menggunakan Zoom meeting untuk menilai kesiapan robot dalam melakukan gerakan-gerakan dasar sesuai dengan tema kompetisi tahun ini. Nantinya tim akan diseleksi berdasarkan hasil proposal dan kemampuan robot saat dilakukan visitasi, dan tim terbaik akan mengikuti KRAI Tingkat Nasional yang akan diadakan secara luring di ITB Kampus Jatinangor.
Sementara itu Prof. Dr. apt. Muhamad Insanu, S.Si., M.Si., selaku Direktur Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB menuturkan bahwa dengan pelaksanaan KRAI tingkat nasional di kampus Jatinangor sebagai informasi kepada khalayak umum, bahwa ITB juga memiliki multikampus di Jatinangor. Selain itu beliau berharap dengan diadakannya KRAI ini dapat menjadi awal untuk mengembangkan potensi mahasiswa agar tercipta talenta terbaik bangsa.
“Mudah-mudahan ajang ini bukan hanya sekedar kompetisi saja, tetapi lebih sebagai ajang pembelajaran untuk lintas institusi, kita membangun networking untuk kedepannya, dan juga bisa mencetak talenta-talenta untuk rekayasa terbaik bangsa” pungkasnya.