JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id – Setelah seremoni pembukaan Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2025 yang digelar meriah dengan nuansa budaya Sunda, seluruh tim peserta langsung mengikuti sesi running test pada Senin (7/7/2025) di GOR Futsal Kampus ITB Jatinangor. Kegiatan ini menjadi tahap krusial bagi setiap tim untuk memastikan kesiapan robot sebelum memasuki kompetisi resmi tingkat nasional. Antusiasme peserta terlihat jelas sejak awal sesi, dengan semangat kompetisi yang mulai terasa di arena pertandingan.
Running test diawali dengan tahap pengukuran dimensi dan penimbangan berat robot sesuai ketentuan lomba. Setiap tim harus menggunakan dua robot yang masing-masing termuat dalam silinder berdiameter 800 mm dengan tinggi robot 1500 mm. Kedua robot tersebut juga tidak boleh memiliki total berat lebih dari 50 kg, termasuk baterai dan komponen lainnya. Pengukuran ini menjadi tahap awal penting untuk memastikan seluruh robot memenuhi standar teknis sebelum diizinkan masuk ke arena uji coba.
Setelah pengukuran, sesi running test dilanjutkan ke tahap pertama, di mana dua tim masuk bersamaan ke lapangan dan masing-masing menggunakan setengah lapangan untuk menguji manuver serta kemampuan shooting robotnya. Pada sesi ini, tidak ada interaksi atau penghadangan antar tim, karena uji coba dilakukan secara terpisah di sisi lapangan masing-masing. Pada tahap ini, tim juga diberi keleluasaan membawa enam orang, termasuk pit crew, ke dalam lapangan untuk melakukan penyetelan robot secara langsung.
“Saat running test, tim beserta pit crew boleh memasuki lapangan untuk setting perangkat robot, jadi enam orang boleh memasuki lapangan,” ungkap Djoko, salah satu juri.
Running test kedua merupakan simulasi pertandingan sesungguhnya. Dalam sesi ini, dua tim saling berhadapan di lapangan penuh, memperagakan kemampuan robot dalam mencetak poin dan melakukan blocking terhadap lawan. Simulasi ini menuntut kekompakan dan strategi dari setiap tim. Setelah tim selesai bertanding, juri akan memberikan evaluasi mengenai skor dan fault yang dilakukan oleh robot masing-masing tim. Kegiatan running test ditutup dengan pengambilan undian urutan pertandingan oleh masing-masing tim untuk pertandingan besok.
Selama menunggu giliran running test, para peserta tampak sibuk memperbaiki dan menyempurnakan robot mereka di area pit stop yang terletak di sekitar lapangan. Beberapa tim mengalami kendala teknis ringan yang menyebabkan mereka tidak dapat mengikuti salah satu sesi running test, atau terkendala di tengah sesi. Meski demikian, semangat peserta untuk tetap beradaptasi dan berinovasi tetap terlihat tinggi dengan terus menyempurnakan robotnya sebelum pertandingan final besok.