English Language Indonsian Language

Kantongi Wakil Indonesia pada ABU Robocon di Mongolia, KRAI 2025 Resmi Ditutup

Selasa, 15 Juli 2025 | Reporter : Iswatun Amaliah Khairuunisa | Editor : M Habib Nur Fauzan

JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id –  Rangkaian kegiatan Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2025 resmi ditutup pada Selasa (8/7/2025) di GOR Futsal ITB Kampus Jatinangor. Setelah melewati proses seleksi, pertandingan intens, dan berbagai tantangan teknis, kegiatan KRAI 2025 ditutup dengan malam apresiasi yang menjadi ajang selebrasi atas semangat, inovasi, dan kolaborasi seluruh peserta. Selama dua hari kompetisi, para peserta menunjukkan ketangguhan tidak hanya dalam performa teknis robot, tetapi juga dalam kerja sama tim yang solid.

Malam apresiasi diawali dengan penampilan angklung dari Saung Angklung Udjo. Selain menampilkan pertunjukkan angklung, seluruh peserta yang telah menyelesaikan pertandingan juga diajak untuk memainkan angklung yang telah disebarkan sebelumnya pada sesi interaktif angklung. Sesi ini dipandu oleh seorang konduktor di atas panggung, dan terlihat senyum dan tawa dari para peserta yang akhirnya bisa sejenak melepaskan ketegangan selepas pertandingan. Nuansa kebersamaan dan semangat kolaborasi pun terasa kuat, membingkai penutupan dengan sentuhan budaya yang hangat dan penuh makna.

Setelah itu, momen yang paling ditunggu tiba, yaitu pengumuman para juara. Piala bergilir, Sambhawana Pratimacala, dimenangkan oleh tim RIVERA dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai juara pertama sekaligus pemenang penghargaan tim dengan strategi terbaik. Diikuti oleh EIRA dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan DEWARUCI dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya sebagai juara 2 dan 3. Juara harapan diraih oleh INVICTO dari Universitas Brawijaya, sementara MAESTRO EVO dari Universitas Negeri Yogyakarta mendapatkan penghargaan desain terbaik. 

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc., juga hadir secara langsung untuk menutup acara. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas semangat dan kerja keras seluruh peserta. Ia menilai bahwa mengikuti kompetisi ini bukan sekadar soal menang atau kalah, tetapi tentang keberanian melampaui batas diri. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia, juri, dan tim pendukung, serta menyatakan permohonan maaf atas kekurangan dalam penyelenggaraan. 

"Begitu Anda memutuskan untuk terlibat dalam perlombaan ini, Anda berhasil melawan diri Anda sendiri, men-challenge batas yang Anda miliki, sampai Anda kemudian ikut bertanding.," ungkapnya. 

Kesan mendalam turut datang dari para peserta KRAI 2025. Salah satu peserta, menilai pertandingan berlangsung seru dan fair, meski tetap ada ruang untuk perbaikan di sisi teknis. Peserta lomba yang lain, Yusuf dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengaku tak menyangka bisa sampai ke tingkat nasional, dan menyebut partisipasi ini sebagai pengalaman berharga yang memotivasi timnya untuk berkembang lebih jauh. Cerita-cerita ini menegaskan bahwa KRAI bukan hanya panggung robot, tapi juga arena pertumbuhan pribadi dan semangat kolektif.

“Dengan semua permasalahan dan apa yang kami hadapi sebelumnya itu udah sangat luar biasa buat kami sampai kesini,” ujar Yusuf.

KRAI 2025 telah resmi ditutup, namun semangat yang lahir dari kompetisi ini tidak berhenti di sini. Lebih dari sekadar lomba, KRAI menjadi ruang bertemunya ide, budaya, dan visi masa depan. Sebagai tuan rumah, ITB merasa bangga telah menjadi bagian dari perjalanan ini, dimana seluruh peserta telah menuliskan babak penting dalam sejarah robotika Indonesia.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung