BANDUNG,LK – Sejak Juni 1975, Unit Kesenian Minangkabau (UKM) ITB telah berdiri. Kiprahnya di bidang kesenian sudah tak bisa dianggap remeh, pun dalam menghidupkan jiwa sosial kemasyarakatan untuk lebih peduli terhadap sesama. Selama 45 tahun berdiri, UKM tak hanya memfokuskan dirinya pada pelestarian kebudayaan khas Sumatera Barat saja, melainkan juga pada wawasan pendidikan siswa-siswa di sana.
Ketua UKM ITB, Dicky Dwi Putra menuturkan, ada beragam kegiatan yang dilakukannya, tak hanya berkaitan dengan kesenian pun juga meluaskan pemikiran dan motivasi siswa Sumatera Barat untuk melanjutkan pendidikan. Sebut saja program Zoom In yang dilakukan pada Januari 2020 lalu. Ia dan rekan anggota UKM lainnya membuat sebuah program pengabdian masyarakat, dengan mengunjungi sekitar 14 Kota/Kabupaten di Sumatera Barat.
“Kami mengunjungi puluhan SMA/sederajat di 14 Kota/Kabupaten di sana, untuk memberikan tambahan informasi mengenai teknis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Mulai dari bagaimana cara mendaftar, tahapan seleksi, dan lain sebagainya. Kami pun memotivasi siswa-siswi di sana, untuk bersemangat dalam melanjutkan pendidikannya dan meraih mimpi yang dicita-citakan,” ujar Dicky.
Pihaknya juga mendatangi beberapa sekolah di Sumatera Barat yang termasuk dalam kawasan 3T (Terjauh, Tertinggal, Terluar). Sekolah-sekolah tersebut disinyalir memiliki akses yang minim soal informasi perihal Perguruan Tinggi dan tata cara pendaftarannya. Untuk itu, UKM ITB berinisiatif mendatangi sekolah-sekolah tersebut, sambil meluaskan informasi soal lomba Vlog yang akan mereka gelar tentang promosi pariwisata dan kebudayaan Sumatera Barat.
Dicky menyebutkan, ada beberapa agenda rutin yang biasanya dilakukan oleh UKM ITB. Diantaranya pagelaran kesenian Minangkabau, festival kuliner khas Sumatera Barat, serta di tahun ini pun diadakan lomba Vlog soal kekayaan pariwisata dan kebudayaan di Sumatera Barat, yang pesertanya adalah siswa-siswi SMA/sederajat di Sumatera Barat. Dalam kompetisi vlog inilah, kemudian akan dipilih3 tim pemenang untuk merebutkan sejumlah hadiah dan uang tunai, khusus untuk juara 1 akan mendapatkan kesempatan untuk berkunjung langsung ke ITB dan melihat kehidupan kemahasiswaan di sini.
Ia menyebutkan, di UKM ITB ada sekitar 4 kesenian khas Minangkabau yang dipelajari. Diantaranya, seni tari, seni musik, drama, dan randai. Keempat kesenian tersebut menjadi salah satu kesenian yang diturun temurunkan oleh senior-seniornya di UKM. Bahkan dari keempat kesenian inilah, mereka pun kerap mendapatkan kesempatan menjadi penampil di berbagai acara.
“Harapannya, UKM bisa tetap menjaga eksistensinya dalam pelestarian budaya khas Minangkabau serta menjadi wadah bagi mahasiswa ITB untuk mengaktualisasikan dirinya, baik dari minat berkesenian, pendidikan, hingga berwawasan kemasyarakatan,” pungkas mahasiswa Teknik Telekomunikasi tersebut.