English Language Indonsian Language

Ekspedisi Patriot ITB–Uncen Dorong Penguatan Kolaborasi Pembangunan Kawasan Transmigrasi Prafi melalui Lokakarya dan FGD Terpusat

Penulis : Mely Anggrini 21 November 2025

MANOKWARI, kemahasiswaan.itb.ac.id — Tim Ekspedisi Patriot (TEP) Lokus Prafi yang merupakan kolaborasi antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Cenderawasih (Uncen) menyelenggarakan Lokakarya dan Focus Group Discussion (FGD) Terpusat di Ballroom Hotel Aston Niu Manokwari, Senin (17/11/2025). Kegiatan ini menjadi puncak proses penelitian lapangan yang telah berlangsung lebih dari dua bulan, sekaligus ruang konsolidasi berbagai pemangku kepentingan untuk memperkuat arah pembangunan kawasan transmigrasi.

Forum ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai instansi, mulai dari para Kepala Dinas dan perwakilan OPD seperti Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kantor Pertanahan, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, Dinas PUPR beserta para kabid, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan. Selain itu, turut hadir Bappeda, Dinas Pertanian, para kepala distrik, Kepala Balai Penyuluh Pertanian, lembaga ekonomi masyarakat, Gapoktan, Bumdes, koperasi, pelaku usaha, akademisi, serta guru IPA dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMA/SMK di kawasan transmigrasi Prafi. Kehadiran lintas sektor ini mencerminkan besarnya perhatian terhadap pembangunan kawasan Prafi, Masni, Sidey, dan Manokwari Utara.

Rangkaian Penelitian Lapangan TEP

Sebelum kegiatan lokakarya, tim ekspedisi telah menghimpun data melalui observasi lapangan, wawancara mendalam, pengumpulan dokumen dari dinas terkait, hingga kajian literatur. Laporan kegiatan disampaikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Manokwari, Yusak Dowansiba, yang menjelaskan bahwa penelitian dilakukan di empat distrik utama: Prafi, Masni, Sidey, dan Manokwari Utara.

“Tujuan utama ekspedisi ini mencakup lima misi strategis, mulai dari pengumpulan masukan dan validasi data multipihak, penyusunan rekomendasi konseptual dan model implementatif, penguatan edukasi sains di sekolah, pelaksanaan lokakarya tematik untuk peningkatan kapasitas, hingga pembangunan jejaring kolaboratif antar pemangku kepentingan,” tegas Yusak Dowansiba.

Struktur Tim dan Fokus Kajian TEP

Melanjutkan sesi tersebut, sambutan dan pengantar disampaikan oleh perwakilan Ketua Tim Ekspedisi Patriot Lokus Manokwari, Dr. Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc. Ia menjelaskan bahwa riset di Lokus Prafi dilaksanakan oleh lima sub-tim TEP yang diketuai oleh dosen ITB dengan fokus kajian berbeda:

  • TEP 1 – Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si. (FMIPA): evaluasi kawasan transmigrasi dan rekomendasi pengembangan;

  • TEP 2 – Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani, SP., M.Si. (SITH): identifikasi komoditas unggulan;

  • TEP 3 – Dr. Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc. (STEI): penguatan kelembagaan ekonomi;

  • TEP 4 – apt. Yangie Dwi Marga Pinanga, M.Sc., Ph.D. (SF): desain penanganan dan mitigasi konflik;

  • TEP 5 – Dr. Syarif Hidayat, S.T., M.T. (FTSL): kajian konektivitas infrastruktur dan akses layanan dasar.

Pembukaan FGD dan Harapan dari Pemerintah Daerah

FGD dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kabupaten Manokwari, Yan Ayomi, S.Sos. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Ekspedisi Patriot merupakan langkah strategis bagi pemerintah dalam memperkuat tata kelola kawasan transmigrasi secara terintegrasi.

“Pemerintah daerah sangat terbantu dengan hadirnya data dan rekomendasi berbasis kajian seperti ini,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa lokakarya ini tidak hanya menjadi ajang pemaparan hasil, tetapi juga ruang diskusi untuk menyempurnakan dan merumuskan langkah implementatif bersama. Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi elemen penting dalam mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Transmigrasi Terpadu (KETT).

Sekda juga memberikan apresiasi terhadap rangkaian kegiatan tematik yang dilaksanakan selama ekspedisi, yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat, aparatur, pelaku ekonomi, hingga tenaga pendidik. “Peningkatan pengetahuan dan keterampilan merupakan kunci penting dalam mendorong kemandirian masyarakat,” tambahnya.

FGD Tematik: Menguatkan Validasi Lapangan dan Rekomendasi

Usai sesi pembukaan, peserta diarahkan menuju lima ruang diskusi tematik sesuai bidang masing-masing. FGD ini menjadi fase penting untuk memvalidasi hasil survei, wawancara, pengambilan sampel, serta kajian lapangan yang dilakukan oleh TEP. Pendekatan partisipatif ini memungkinkan rekomendasi yang disusun menjadi lebih kontekstual, realistis, dan siap diimplementasikan di lapangan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan kuat bagi penyusunan strategi pembangunan kawasan transmigrasi yang inklusif, berbasis data, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung