SUMEDANG, kemahasiswaan.itb.ac.id — Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan dukungan dari Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) ITB menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Diseminasi Teknologi Irigrasi Pupuk Hayati Tanaman Buah dan Sayuran untuk Mendukung Ketahanan Pangan Jawa Barat” pada Minggu, (26/10/2025). Kegiatan ini diikuti oleh petani lokal dan siswa-siswi dari SMK Pertanian Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.
Program ini bertujuan memperkenalkan penerapan teknologi pupuk hayati melalui sistem irigasi sebagai solusi pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, sebagai bagian dari komitmen SITH ITB untuk mendukung ketahanan pangan daerah melalui inovasi teknologi pertanian. Para peserta mendapatkan pembekalan teori dan praktik langsung terkait manfaat serta teknik produksi pupuk hayati.
Acara dibuka oleh Husna Nugrahapraja, Ph.D. dan Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., selaku Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat SITH ITB, serta perwakilan dari Direktorat DPMK ITB. Dalam sambutannya, para pembicara menekankan pentingnya penerapan irigasi pupuk hayati untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dan nutrisi, sekaligus memperbaiki kualitas tanah secara berkelanjutan.
Pada sesi teori, peserta memperoleh penjelasan mengenai peran pupuk hayati dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kualitas tanah. Materi disampaikan oleh Husna Nugrahapraja, Ph.D., sedangkan Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P. memberikan demonstrasi pembuatan pupuk hayati berbasis akar bambu, yang dikembangkan sebagai alternatif inovatif dengan bahan baku lokal yang mudah diperoleh.
Usai sesi pemaparan, peserta mengikuti kegiatan praktik lapangan di area budidaya hortikultura. Dalam sesi ini, mereka belajar secara langsung mengenai teknik pengaplikasian pupuk hayati pada tanaman jagung, termasuk cara menentukan dosis dan metode penyemprotan yang tepat pada tanaman serta tanah di sekitarnya. Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P. juga mencontohkan penggunaan smart fertilizer Mustika Tani yang merupakan salah satu contoh pupuk hayati yang sudah tersedia secara komersial.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para petani dan siswa dapat memahami manfaat nyata teknologi irigasi pupuk hayati dalam meningkatkan hasil pertanian sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia. Program ini juga bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat tani dan generasi muda pertanian dalam mengadopsi teknologi pertanian berkelanjutan guna mendukung ketahanan pangan di wilayah Jawa Barat.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa teknologi sederhana seperti pupuk hayati dapat memberikan dampak besar bagi kesehatan tanah, produktivitas tanaman, dan efisiensi penggunaan sumber daya air,” ujar Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P.
Kegiatan diseminasi ini menjadi wujud nyata kontribusi SITH ITB dalam penerapan ilmu hayati untuk pengembangan teknologi pertanian yang adaptif, efisien, dan ramah lingkungan di tingkat masyarakat.