Mahasiswa ITB Raih Juara 3 Nasional BizzIT Compfest 2025 dengan Inovasi CraSH Strategy

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Dua mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Azizah Nur Sya’bani (Teknik Fisika 2023) dan Asiah Hafizhah (Desain Komunikasi Visual 2023), berhasil menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Mereka meraih juara ketiga dalam ajang Business-IT Case Competition (BizzIT) pada rangkaian acara Compfest 2025 yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 27–28 September 2025.

BizzIT merupakan kompetisi business case berbasis teknologi informasi yang tahun ini diikuti lebih dari 80 tim mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Setelah melalui tahap seleksi ketat, hanya delapan tim yang berhak melaju ke babak final dan beradu gagasan di Gedung Baru Fasilkom UI.

Dalam final, tim mahasiswa ITB memperkenalkan CraSH Strategy, sebuah kerangka solusi holistik untuk menciptakan sistem retail cerdas. Konsep ini mengintegrasikan tiga aspek utama yang saling melengkapi.

ClearChain berfokus pada otomatisasi data dengan kecerdasan buatan untuk memprediksi kebutuhan pasar secara real-time sekaligus mengurangi kesalahan stok. SmartBranch menghadirkan sistem pendukung keputusan terdesentralisasi sehingga setiap cabang dapat lebih adaptif dalam menyusun strategi lokal. Sementara itu, HumanEdge menekankan aspek manusia dengan menghadirkan antarmuka yang ramah pengguna dan program pelatihan yang mendorong adopsi teknologi melalui pendekatan design thinking.

“Keunikan CraSH Strategy adalah menggabungkan sisi teknologi sekaligus sisi manusia dalam satu kerangka. Jadi bukan hanya efisiensi yang tercapai, tapi juga ruang inovasi di setiap cabang retail,” jelas Azizah.

Perjalanan menuju podium prestasi ini penuh tantangan. Pada tahap penyisihan, tim sempat berada di urutan terakhir dari delapan finalis. Namun melalui evaluasi dan kerja sama yang solid, mereka mampu bangkit dan tampil maksimal di babak akhir. Selama delapan jam final, seluruh peserta dikarantina tanpa akses gawai maupun internet. “Rasanya benar-benar menegangkan, seperti bangun candi semalam. Tapi di situlah kami belajar manajemen waktu dan membagi peran dengan cepat,” kenang Azizah.

Bagi Asiah, tantangan terberat adalah menyampaikan presentasi di hadapan dewan juri. “Saat itu kami masih banyak kebingungan karena baru pertama kali mengikuti lomba business case dengan tema IT. Namun, berkat kerja sama tim, akhirnya kami bisa mengatasinya,” ujarnya.

Lebih dari sekadar kompetisi, pengalaman ini memberi pelajaran berharga bagi mereka. “Jangan takut untuk mencoba ikut lomba. Walaupun menegangkan, niatkan saja untuk belajar. Kalau berhasil juara, itu bonus yang patut disyukuri,” pesan Asiah.

Prestasi ini menunjukkan kapasitas mahasiswa ITB dalam melahirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan industri. Harapannya, keberhasilan ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi menghadapi tantangan transformasi digital di Indonesia.