SEMARANG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Semangat pantang menyerah dan kekompakan menjadi kunci keberhasilan dua mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil mengharumkan nama Jawa Barat pada ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX 2025 di Semarang, Jawa Tengah.
Dua mahasiswa tersebut, Kamila Hildi Lavely (Teknik Pertambangan, 2023) dan Cecilia Natalie Liuviann (Astronomi, 2024), memperkuat Tim Catur Beregu Putri Jawa Barat yang sukses meraih dua medali emas pada nomor catur cepat dan kilat, serta satu medali perak pada nomor catur standar.
Kekuatan dalam Kekompakan
Tim Catur Beregu Putri Jawa Barat terdiri atas empat atlet mahasiswa: Kamila dan Cecilia dari ITB, Theodora Paulina Walukow dari Universitas Padjadjaran, serta Samantha Edithso dari Universitas Katolik Parahyangan.
Meski berasal dari kampus yang berbeda, keempatnya telah saling mengenal melalui berbagai turnamen nasional. Kedekatan itu membuat komunikasi dan kerja sama tim terjalin kuat sejak awal.
“Kalau pada permainan catur, kekompakan itu sama pentingnya dengan kemampuan teknis. Karena kami sudah pernah main bareng dan tahu karakter masing-masing, jadi nggak ada yang egois dan semua saling mendukung,” ungkap Livi.
Keseimbangan komposisi tim juga menjadi keunggulan utama. Cecilia menyandang gelar Woman International Master (WIM), Samantha bergelar Woman FIDE Master (WFM), dan Theodora Woman Candidate Master (WCM) — tiga gelar resmi dari Federasi Catur Dunia (FIDE).
Sementara itu, Kamila, meski belum memiliki gelar internasional, merupakan atlet nasional berpengalaman yang kerap menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Kekuatan dan pengalaman tersebut menjadikan tim Jawa Barat tampil solid sejak awal turnamen.
Perjalanan dan Tantangan
POMNAS XIX berlangsung pada 19–26 September 2025 di Universitas PGRI Semarang dan diikuti oleh tujuh tim dari berbagai provinsi di Indonesia. Pertandingan terbagi dalam tiga nomor: catur standar, cepat, dan kilat.
Nomor standar yang menjadi babak pertama justru menjadi tantangan tersulit bagi tim Jawa Barat. Setelah mendapat bye di babak awal, mereka langsung menghadapi tim unggulan seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur. Namun, tim berhasil bangkit di dua nomor berikutnya dan menyapu bersih medali emas pada kategori cepat dan kilat.
Kemenangan ini menjadi pembuktian kerja keras, kekompakan, dan ketenangan mereka dalam menghadapi tekanan kompetisi tingkat nasional.
Semangat yang Menginspirasi
Bagi Livi dan Vely, pengalaman di POMNAS bukan sekadar tentang perolehan medali, tetapi tentang belajar menjaga kerja sama dan semangat tim di tengah persaingan.
“Dengan sering ikut lomba, kemampuan kita bisa lebih dikenal dan peluang ke depannya jadi lebih terbuka,” ujar Vely.
Keduanya berharap semakin banyak mahasiswa ITB yang berani mencoba dan berkompetisi di berbagai bidang. Perjalanan mereka menunjukkan bahwa dengan dedikasi, persiapan matang, dan semangat positif, prestasi dapat diraih dan menjadi kebanggaan bagi kampus maupun daerah yang diwakili.