Mahasiswa Meteorologi ITB Raih Gold Honour International Award di IAAC 2025

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Yafi Amri, mahasiswa Program Studi Meteorologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB angkatan 2021, berhasil meraih Gold Honour International Award (3rd Prize Senior) serta penghargaan National Award (Nationwide Highest Score in The Final Round) pada ajang International Astronomy and Astrophysics Competition (IAAC) 2025.

Kompetisi IAAC merupakan ajang sains internasional yang mempertemukan pelajar dari seluruh dunia untuk menguji kemampuan di bidang astronomi dan astrofisika. Pada tahun 2025, kompetisi ini diikuti sekitar 12.300 peserta dari lebih dari 120 negara, dengan 3.200 peserta berhasil melaju hingga babak final. Seluruh tahapan lomba diselenggarakan secara daring.

“Sejak SMA saya sudah tertarik dengan astronomi dan sering mengikuti olimpiade, jadi ketika ada kesempatan ikut IAAC saya merasa percaya diri untuk mencoba. Apalagi saya sudah pernah berpartisipasi di ajang ini sebelumnya,” ujar Yafi.

Perjalanan Yafi dimulai dari babak kualifikasi pada Juli 2025 dengan mengerjakan lima soal. Ia kemudian lolos ke babak pre-final pada Agustus 2025, yang menuntut penyelesaian enam soal dengan tingkat kesulitan dasar hingga riset. Pada September 2025, ia berhasil masuk babak final yang menantang peserta menyelesaikan 20 soal dalam waktu satu menit per soal.

Menurut Yafi, tantangan terbesar dalam kompetisi ini adalah manajemen waktu, khususnya di babak pre-final. “Soalnya membutuhkan kemampuan berpikir komprehensif dan membaca paper ilmiah, sementara waktu yang diberikan hanya tiga hari,” ungkapnya.

Keberhasilan Yafi tidak lepas dari pengalamannya yang panjang dalam mengerjakan soal astronomi dan astrofisika. Ia juga menekuni bidang ini melalui mata kuliah minor Astronomi ITB. “Strateginya lebih ke jam terbang yang sudah saya bangun sejak lama. Selain itu, saya juga terus update informasi astronomi dari media sosial. Bahkan, saya membuat dokumen jawaban secara digital sehingga mendapatkan penghargaan khusus di sertifikat,” jelasnya.

Yafi menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para dosen Astronomi ITB yang telah banyak membimbing, khususnya Dr. Endang Soegiartini. Ia juga memberikan pesan kepada mahasiswa ITB lainnya agar tidak takut mencoba.

“Jangan pernah ragu dengan diri sendiri untuk mengejar apa yang kalian impikan dengan sepenuh hati. Suatu hal yang sangat mengharukan ketika impian itu datang dan membuat kalian berpikir: ternyata aku bisa mencapai titik sejauh ini,” pungkasnya.