Studium Generale KU 4078, Konsep Bela Negara Bagi Generasi Muda

BANDUNG, Ditmawa ITB – Generasi muda digadang-gadang menjadi pemimpin unggul di masa depan. Lalu, bagaimana konsep bela negara ala generasi muda yang dibutuhkan? Menyikapi hal tersebut, Marsda TNI Dr. Sungkono, S.E, M.Si menyampaikan pandangannya saat Studium Generale KU 4078 secara daring pada 16 September 2020 lalu. 

“Hingga tahun 2045, mayoritas kelompok yang menguasai Indonesia adalah generasi millennial. Sehingga mereka harus dipersiapkan agar bonus demograsi yang kelak dialami tidak menjadi musibah demografi bagi negeri ini,” ucap Sungkono. 

Ia menilai bahwa generasi milenial cukup fanatik dengan perkembangan teknologi dan keterbukaan terhadap pandangan-pandangan baru. Mereka, kata Sungkono, dipandang sangat reaktif terhadap persoalan yang berkaitan dengan media sosial, informas, dan juga teknologi. Diakuinya, percepatan generasi milenial dalam menyerap informasi, terkadang membuatnya kaget dan tidak terduga. 

Terlebih, menurutnya tantangan dan peluang di era abad 21 menuntut generasi ini serba cepat. Misalkan saja perkembangan revolusi industri, sosial, ekonomi global, kemiskinan, dan bahkan kondisi pandemi Covid-19 yang tak terduga. Maka dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam merespon dan mengambil keputusan terhadap apa yang sedang terjadi. 

“Ini tantangan berat. Belum lagi hoax yang sangat mudah disebar melalui teknologi informasi yang dengan mudahnya digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, bagaimana caranya agar generasi milenial tetap melek global namun tak kehilangan konsep bela negaranya dan memiliki ketahanan nasional yang kuat,” papar Sungkono. 

Ia mengatakan diperlukan  generasi muda yang berkarakter unggul dalam menghadapi tantangan di masa depan. Salah satunya dengan penguatan kompetensi, literasi, dan inovasi. Generasi muda diharapkan membuka diri dengan kemauan yang kuat untuk menyampaikan gagasan, pengetahuan dan pemahaman terhadap perubahan yang terjadi. Tak hanya itu, generasi muda pun secara konsisten bisa mengimplementasikan nilai-nilai bela negara dalam kesehariannya. 

Seorang generasi muda unggul, kata Sungkono, memiiki hasrat untuk membangun kemauan yang keras agar bisa kreatif, inovastif, dan kritis serta motivasi yang kuat dalam menciptakan prestasi di bidangnya. Selain itu, mampu juga mengkoordinasikan, mensinergikan, mengkolaborasikan dalam pelaksaan strategi penta helix untuk menyelesaikan permasalahan. 

“Dan yang tak kalah penting, mereka harus siap menerima kritik dan gagasan untuk membangun kepentingan bersama. Generasi muda juga harus mampu meningkatkan disiplin etos kerja dalam menciptakan inovasi ekosistem, serta mendayagunakan potensi sumber daya yang ada untuk menjadi solusi masalah,” papar Sungkono.