KKN ITB 2021 Kelompok 6 : Bangun MCK Layak Bagi Warga Dusun Jayapura

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Pada pelaksanaan KKN ITB 2021, Kelompok 6 membangun sebuah fasilitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK) dan sederet program non teknis lainnya. 

Ketua Kelompok 6 KKN ITB 2021, Rizky Fajar Subagyo mengungkapkan, program prmbangunan MCK dipilih sebagai bentuk penyelesaian masalah tidak lengkapnya fasilitas penunjang di dusun Jayapura. Selain itu, salah satu permasalahan ketika musim kemarau, yakni masyarakat sekitar mengalami kesulitan air. Hanya tersedia 1 sumber mata air yang ketika musim kemarau datang, maka semua kebutuhan bertumpu pada mata air tersebut. 

“Pembangunan MCK dilaksanakan di lahan kosong, milik perkebunan warga setempat. Pembangunan ini melibatkan peserta KKN ITB dan warga dusun Jayapura. Adapun tahap pembanguna dilaksanakan mulai dari tahap persiapan, struktur bawah, struktur atas, dinding dan lantai, atap, sanitasi, dan septic tank,” terang mahasiswa program studi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air tersebut. 

Pembangunan MCK Umum khususnya untuk wilayah Dusun Jayapura RT 03 dan RT 04 dilakukan dalam 12 hari. Adapun ukuran dari bangunan ini adalah panjang 4 meter, lebar 3 meter, dan tinggi bangunan 3 meter. Dengan spesifikasi material dasar yang digunakan untuk bangunan yaitu batu bata dan atap yaitu beton dengan campuran batu kerikil, pasir, dan semen. 

Untuk akses air yang digunakan yaitu mengalirkan air dari sumber air melalui pipa dan ditampung ke tandon air serta bak mandi dengan sistem gravitasi mengingat posisinya di lembah. Dalam sistem pembuangan air limbah black water maupun grey water diolah dengan alat septic tank yang ditanam ke dalam tanah dengan kapasitas 100-200 orang. Setelah itu, alat septic tank akan dihubungkan dengan pipa yang dialirkan menuju badan air atau selokan. 

Selain program pembangunan fisik, kelompok 6 pun turut merancang program non teknis. Program non teknis ini bertujuan untuk memberikan bantuan serta kontribusi lain kepada masyarakat Dusun Jayapura, baik dibidang pendidikan, sosial, keagamaan, maupun lingkungan hidup. Harapannya dengan adanya program non fisik ini bisa terjalin kedekatan baik. 

Kelompoknya juga melakukan edukasi soal pandemi Covid 19.  Misalkan saja soal pengertian dari pandemi dan virus corona, bagaimana seseorang bisa terjangkit Covid-19, apa yang harus dilakukan agar terhindar dari Covid-19, gejala yang timbul jika terkena Covid-19, serta apa yang harus dilakukan untuk sembuh dari covid 19. 

“Bagi kami, bagian yang paling menarik dari KKN ini ialah warga yang sangat menyambut kami dengan sangat baik, penuh perhatian dan keramahan mereka yang kami rasakan sejak kami datang hingga kami pulang. Selain itu, kesabaran warga disana dalam menghadapi setiap tingkah laku kami dan juga budaya gotong royong yang masih sangat kuat membuat kami merasa diterima dengan baik. Selama KKN ini kami membawa banyak program kerja, bukan hal yang mudah bagi kami untuk menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan tapi syukur alhamdulillaah semua program kami dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.