English Language Indonsian Language

KKN ITB 2021 Kelompok 1 Kolaborasi : Berdayakan Potensi Wisata Curug Batu Ngampar di Dusun Nepong

Kamis, 10 Maret 2022 | Reporter : Anne Rufaidah | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Pelaksanaan KKN ITB 2021 terdapat proejct kolaborasi antar perguruan tinggi. Hal ini diinisiasi oleh Tim Enhance (Enabling Humanitarian Attributes for Nurturing Community-based Engineering). Tim Enhance merupakan gabungan antara University of Warwick, ITB, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Brawijaya (UB) beserta komisi Erasmus. Fokus utamanya adalah mengembangkan wawasan mahasiswa teknik sebagai penggerak dalam proyek kemanusiaan.

Pada pelaksanaan KKN ITB 2021 Kelompok 2 Kolaborasi membuat program desa wisata di Desa Ciroyom, Kecamatan Bojong Gambir, Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini dikarenakan di desa tersebut terdapat Curug Batu Ngampar yang masih belum dimaksimalkan potensi wisatanya. Ketua Kelompok 2 Kolaborasi, M. Haekal Syah mengatakan, kelompoknya berfokus membangun gapura dan juga papan petunjuk jalan. 

“Akses menuju lokasi wisata Curug Batu Ngampar masih cukup sulit. Bagi wisatawan yang baru datang ke tempat tersebut, dibutuhkan papan petunjuk jalan untuk mengarahkan jalan ke Curug Batu Ngampar. Selain itu, karena akses jalan menuju curug tersebut sedikit berbahaya dan licin saat hujan, maka diperlukan papan petunjuk jalan yang berisikan keterangan soal kondisi jalan di depan untuk berhati – hati,” terang Haekal. 

Untuk program tersebut, kelompoknya membuat papan petunjuk jalan serta informasi perihal curug wisata tersebut. menurut Haekal, papan petunjuk jalan merupakan salah satu hal penting bagi wisatawan yang akan mengunjungi Curug karena kurangnya informasi arah menuju curug. Pada petunjuk jalan terdapat beberapa informasi diantaranya arah menuju curug, jarak yang harus ditempuh menuju curug dan peringatan bahaya jalan menuju curug.

Selain itu, kelompoknya juga berfokus pada pembuatan informasi perihal curug. Informasi mengenai suatu tempat wisata sangat diperlukan terutama untuk mencari titik - titik yang penting seperti toilet, peringatan, peraturan di lokasi wisata, dan lainnya. Disamping itu, objek wisata yang baru dibuat pasti memiliki kondisi yang berbeda dengan objek wisata lain yang sudah diketahui banyak orang. 

“Sehingga ke depannya wisatawan mendapatkan wawasan saat berkunjung ke curug itu,” papar mahasiswa Program Studi Teknik Sipil tersebut. 

Selain melaksanakan program utama, kelompok ini pun menyelenggarakan program lainnya. Program tersebut berupa edukasi pada anak-anak dan ibu-ibu di Dusun Nepong, dengan metode bermain games. Dalam melaksanakan program, diakui Curug Batu Ngampar ini merupakan salah satu objek wisata yang masih baru. Akses jalan yang masih kurang kondusif dan hanya bisa dilalui oleh satu jalur, membuat informasi soal keberadaan objek wisata ini masih minim. Untuk itu sangat diperlukan petunjuk-petunjuk menuju lokasi maupun informasi soal objek wisata di lokasi tersebutHaekal bahwa warga dusun sangat mendukung apa yang kelompoknya lakukan. Bahkan selama merealisasikan program, peserta KKN dan warga dusun bergotong royong dalam pembangunan. 

“Saat pelaksanaan program pembangunan, kami sejujurnya tidak mengerti cara membangun bangunan. Namun warga disana membantu kami dengan cara gotong royong membangun bangunan tersebut. Selain itu warga disana pun sangat responsif, jika kami melakukan sesuatu yang terkesan mendadak warga disana pun sangat sigap dan penyebaran informasi ke tiap tiap warganya pun sangat cepat, sehingga jika kami membutuhkan bantuan, mereka selalu ada,” ucapnya. 

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung