Penutupan Final TSRA Tahun 2022: Selamat  Bagi Seluruh Peserta dari 5 Kampus Indonesia dan Sampai Jumpa Tahun Berikutnya!

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Seluruh rangkaian kegiatan Tanoto Student Reseacrh Award (TSRA) Tahun 2022 telah usai. Berbagai kegiatan kompetisi, workshop, coaching online, hingga pameran telah dilaksanakan sejak Kamis (3/11/2022) hingga berakhir pada acara penutupan yang digelar pada Minggu, 5 November 2022 bertempat di Multipurpose Hall, Gedung CRCS, Kampus ITB Ganesha. 

“Kemampun bekerjasama dengan tim, berkolaborasi dengan berbagai disiplin ilmu dan latar belakang menjadi tantangan terbesar dalam kegiatan ini. Hal ini dikarenakan berkaitan dengan softskill mahassiswa yang harus dipupuk sejak dini. Dalam konteks ini, kami dari kemahasiswaan bertujuan untuk membangun softskill tersebut. Oleh karenanya kami membuat banyak program pengembangan karakter maupun softskill dengan berbagai macam konsep. Salah satunya seperti TSRA ini, dan sepenuhnya didukung oleh mitra kami yakni Tanoto Foundation,” jelas Direktur DIrektorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB, Dr. G. Praseyto Adhitama M.Sn, pada acara Penutupan Final TSRA Tahun 2022, beberapa waktu lalu (6/11/2022). 

Pihaknya menghaturkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat terutama Tanoto Foundation, karena dari proses kegiatan inilah banyak lesson learn yang bisa ditarik dalam program pengembangan mahasiswa berikutnya. Hal ini bisa dilakukan oleh masing-masing perguruan tinggi yang terlibat maupun pihak lainnya saat kembali ke tempat masing-masing. 

Diakui Prasetyo, dalam proses mengembangkan softskill mahasiswa pad akegiatan TSRA 2022, tampak seluruh peserta berjuang untuk mengatasi persoalan masing-masing. Ada beragam tantangan yang cukup menguras emosi dan hal inni merupakan dinamika yang sangat normal. Ia bersyukur bahwa sejauh ini seluruh mahasiswa yang terlibat bisa menghadapi seluruh rangkaian proses kegiatan TSRA 2022 dengan baik hingga penghujung kegiatan. 

“Kami berharap, setelah ini baik dosen maupun mahasiswa bisa terus berinteraksi untuk menghasilkan ide-ide yang kreatif. Hasil dari proses kompetisi ini tidak hanya untuk media pembelajaran bagi mahasiswa dan dosennya saja tetapi juga bisa membangun jejaring dalam dunia kerja ke depannya,” ucap Prasetyo. 

Sementara itu, Koordinator Dewan Juri TSRA 2022, Dr. Eng. Sandro Mihradi M.T mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi dan ikut berbangga atas segala pencapaian yang telah berhasil diraih oleh peserta dan 5 kampus yang berkolaborasi dalam kompetisi ini. Diakuinya, dalam rentang waktu 6 bulan selama proses kompetisi berjalan, mahasiswa mampu meraih hasil terbaiknya dengan beragam kesibukan yang berbeda-beda. 

“Tema kompetisi TSRA tahun ini adalah membuat alat bantu untuk pendidikan. Kami melihat, bahwa dengan kesibukan mahasiswa yang berbeda-beda, juga latar belakang ilmu dan perguruan tinggi yang berbeda pula, peserta TSRA tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kompetisi ini. Kami berharap dengan adanya kompetisi ini semakin mengasah kemampuan mahasiswa baik dalam kompetensi di bidangnya dan juga softskill-nya,” pungkas Sandro.