English Language Indonsian Language

Hadapi Tantangan Tugas Akhir, Bimbingan Konseling ITB Dorong Mahasiswa Buat Strategi Aktif

Jumat, 22 Maret 2024 | Reporter : Anne Rufaidah | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Bagi kebanyakan mahasiswa, menghadapi pengerjaan Tugas Akhir adalah tantangan yang cukup berat. Pasalnya, Tugas Akhir menjadi salah satu pertanggung jawaban mereka selama mengenyam pendidikan pada tingkat Sarjana. Tak terkecuali bagi mahasiswa ITB.

Besarnya tantangan yang harus dihadapi, membuat Bimbingan Konseling ITB berinisiatif untuk membantu dalam mengatasi persoalan psikis yang mungkin dihadapi orang para mahasiswa dalam menjalani fase Tugas Akhir.  Bimbingan Konseling ITB mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Startegi Sukses Tugas Akhir, yang diadakan selama 3 sesi yakni 22 dan 29 Februari serta 9 Maret 2024 lalu.

“Ada beberapa Langkah yang bisa ditempuh selama menjalani masa pengerjaan Tugas Akhir. Diantaranya dengan melakukan self-assessment, exploration, decision making, dan take action. Dari keempat Langkah tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana tahapan pengerjaan Tugas Akhir mulai dari persiapan hingga penyelesaiannya,” papar salah satu pemateri FGD, Nina Ratna Maulina S.Psi., M.Psi., Psikolog BK ITB.

Menurutnya, dalam melakukan self-assessment, mahasiswa bisa menggunakan metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan) merupakan hal yang berasal dari internal yang dapat dikontrol dan diubah.  Sedangkan Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) berasal dari eksternal bisa memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman.

Misalkan, membuat rencana karir berdasarkan kondisi saat ini dengan mempersiapkan judul/tema Tugas Akhir. Hal tersebut bisa dilakukan pemetaan sejak mahasiswa menjalankan Kerja Praktek (KP). Nina pun menyebutkan, salah satu modal mendasar saat pengerjaan Tugas Akhir adalah mahasiswa perlu lebih terbuka dan luwes dalam berpikir. Dan penting bagi mahasiswa untuk membuat catatan jika mereka mengalami hambatan atau kendala saat proses pengerjaan Tugas Akhir tersebut. Hal ini diyakini Nina akan sangat berguna bagi mahasiswa dalam mengidentifikasikan kesulitan yang dihadapi.

Pemateri lainnya, Karlina Firdausi S.Psi., M.Psi., Psikolog BK ITB mengatakan, Langkah  praktis yang bisa dilakukan mahasiswa yaitu dengan konsep SMART. Diantaranya, Spesific untuk memperlebar peluang tercapainya tujuan atau target, buatlah tujuan yang spesifik dan jelas. Measurable, dimana mahasiswa harus  memiliki tujuan yang terukur sehingga ia bisa  memantau dan melacak setiap kemajuan yang ada. Achievable, meski kamu bisa memasang target yang tinggi, tapi ingatlah bahwa untuk dapat mencapainya tujuan kamu harus tetap realistis. Relevant, tujuan yang ingin dicapai harus dirasa penting dan selaras dengan tujuan lain yang relevan seperti dengan nilai diri dan rencana jangka panjangmu. Dengan begitu kamu bisa tetap memegang kendali atas itu semua. Dan terakhir adalah Time Bound, Dimana agar fokus untuk mencapai goal kamu perlu menentukan tanggal yang menjadi target atau tenggat waktu. Jika tidak dibatasi waktu, tidak akan ada rasa urgensi dan motivasi  untuk mencapai tujuan. Karena itu tentukan kapan tujuan itu bisa tercapai.

“Dengan melakukan hal ini kamu dapat tetap fokus dalam memenuhi setiap tenggat waktu dan lebih antusias ketika semakin dekat dengan tujuan yang ingin kamu capai. Untuk menentukan tujuan yang terukur tanyakanlah pada diri kamu sendiri tentang bagaimana kamu tahu target telah tercapai, dan apa indikator yang bisa menunjukan perkembangan kamu dalam mencapai tujuan. Tujuan atau target yang realistis adalah ketika kamu tahu bagaimana cara tujuan atau target tersebut dapat diwujudkan dengan kemampuan, sumber daya dan peluang yang kamu miliki,” pungkas Karlina.

 

 

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung