JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menyambut mahasiswa baru angkatan 2025 melalui kegiatan Pra-Penyambutan yang dilaksanakan oleh Direktorat Persiapan Bersama (DITSAMA) ITB. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yakni pada Senin (21/07/2025) dan Selasa (22/07/2025). Hari pertama ditujukan bagi mahasiswa jalur SNBP dan International Undergraduate Program (IUP), sedangkan hari kedua untuk jalur SNBT dan Seleksi Mandiri.
Setelah kegiatan Pra-Penyambutan, mahasiswa menerima jas almamater dan mengikuti simulasi Pemetaan Kesiapan Akademik (PKA) yang akan dimulai pada Rabu (23/07/2025) dan berlangsung dalam beberapa tahap. PKA menjadi bagian penting dalam mempersiapkan mahasiswa sebelum memulai tahun akademik 2025/2026.
Pemetaan Kesiapan Akademik merupakan program yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar mahasiswa baru dalam mata kuliah seperti matematika, fisika, dan kimia. Hasil dari pemetaan ini akan digunakan untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih tepat di tahap awal kuliah. Selain itu, data ini juga akan menjadi dasar untuk memberikan dukungan pembelajaran tambahan, seperti layanan Student Center for Learning (SCL).
Direktur Persiapan Bersama ITB, Prof. Dr. Fatimah Arofiati Noor, dalam sambutannya menekankan bahwa PKA bukanlah tes seleksi. Mahasiswa diminta untuk mengerjakan secara jujur dan mandiri agar hasilnya mencerminkan kemampuan yang sesungguhnya. PKA adalah bentuk perhatian ITB agar mahasiswa bisa memulai kuliah dengan kesiapan yang optimal.
“PKA bukan tes seleksi. Ini merupakan bentuk perhatian dari ITB agar mahasiswa dapat memulai perkuliahan dengan kesiapan yang memadai, khususnya dalam mata kuliah matematika, fisika, dan kimia,” Ujar Prof. Fatimah
Di sela kegiatan pra-penyambutan, mahasiswa baru juga diperkenalkan dengan berbagai aktivitas kemahasiswaan yang dinaungi oleh Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB. Ditmawa menyediakan berbagai program pengembangan diri yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa. Program-program ini dikelola oleh beberapa subdirektorat dengan fokus yang berbeda-beda, mulai dari pengembangan profesi, prestasi, karakter, hingga beasiswa.
Di bawah Subdirektorat Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan Mahasiswa, mahasiswa dapat mengakses layanan seperti ITB Career Center, dan terdapat kegiatan Titian Karir Terpadu (TKT) untuk pengembangan karir mahasiswa. Serta terdapat Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang dapat mendorong tumbuhnya semangat wirausaha di kalangan mahasiswa.
Subdirektorat Prestasi dan Organisasi Mahasiswa memfasilitasi pengembangan prestasi akademik dan non-akademik. Kegiatan seperti Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) dan Olimpiade MIPA menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkompetisi dan mengasah potensi. Selain itu, berbagai kegiatan kampus seperti Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa (OSKM), Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga arak-arakan wisuda diselenggarakan sebagai bagian dari dinamika kehidupan berorganisasi di ITB.
Untuk mendukung kebutuhan finansial dan mendorong prestasi, Subdirektorat Beasiswa menyediakan berbagai skema bantuan, mulai dari beasiswa berbasis kebutuhan hingga beasiswa prestasi. Mahasiswa didorong untuk memanfaatkan peluang ini agar dapat menjalani masa studi secara optimal.
Sementara itu, Subdirektorat Pengembangan Karakter Mahasiswa fokus pada pembinaan karakter dan kesehatan mental. Program seperti Character Development Training (CDT), kegiatan pembiasaan dan pembinaan karakter di asrama, serta Latihan Kepemimpinan Mahasiswa (LKM) menjadi bagian dari upaya ITB dalam membentuk pribadi yang tangguh dan berintegritas. ITB juga menyediakan layanan psikologis melalui Bimbingan Konseling (BK), yang dapat diakses melalui sistem pemesanan dan ditangani oleh psikolog profesional yang tersebar di multikampus ITB.
Direktur Kemahasiswaan, Prof. Dr. Muhamad Insanu, S.Si., M.Si., mengajak mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan di luar kelas. Menurutnya, ada banyak soft skill penting yang hanya bisa diperoleh melalui keaktifan di kegiatan kemahasiswaan. Beliau juga menegaskan bahwa keaktifan mahasiswa akan tercatat dalam transkrip kemahasiswaan selain transkrip akademik
“Yang saya harapkan anda dapat menjadi mahasiswa yang aktif di kegiatan kemahasiswaan. Karena dengan adanya kegiatan kemahasiswaan itu, ada beberapa softskill yang bisa anda dapatkan dari perkuliahan”. Ucap beliau.