BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara soft launching tiga program untuk dukung peningkatan pelayanan dan kesejahteraan mahasiswa serta pengelolaan sumber daya institusi pada Jumat (18/10/2024), di Sunken Court, ITB Kampus Ganesha. Program yang diluncurkan meliputi Program Bantuan Keuangan (Financial Aid), Pengembangan Fasilitas Kemahasiswaan, dan Sistem Perencanaan Sumber Daya. Acara ini dihadiri oleh stakeholder ITB, para mitra, serta perwakilan mahasiswa dari berbagai UKM dan Asrama ITB.
Dalam sambutannya, Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah menekankan bahwa ITB selalu berupaya untuk menciptakan pendidikan dengan kualitas terbaik namun tetap terjangkau, terutama di tengah tantangan keuangan yang dihadapi oleh banyak mahasiswa. Oleh karena itu, salah satu program yang diluncurkan, Financial Aid, adalah wujud dari komitmen ITB tersebut.
“Tantangan yang kita hadapi adalah menjaga keseimbangan antara kualitas pendidikan dan affordability (keterjangkauannya). Meskipun sesuatu yang mahal belum tentu bagus, (tetapi) yang bagus pasti membutuhkan dana,” jelas Reini.
Program Bantuan Keuangan (Financial Aid) ITB yang diluncurkan adalah sistem terpadu yang menawarkan berbagai mekanisme bantuan finansial bagi mahasiswa, baik dalam bentuk beasiswa, hibah, maupun program assistantships. Direktur Direktorat Kemahasiswaan ITB, D. Arch. G. Prasetyo Adhitama, S.Sn., M.Sn., menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk membantu mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik tanpa terbebani oleh masalah keuangan. Beasiswa yang ditawarkan terdiri dari beasiswa berbasis prestasi akademik serta beasiswa berbasis kebutuhan finansial, yang ditujukan bagi mahasiswa yang memerlukan bantuan.
“Selain beasiswa dan hibah, kami juga menyediakan program assistantships yang memungkinkan mahasiswa bekerja sambil kuliah, baik di kampus maupun di luar kampus,” ungkapnya.
Program ini melibatkan kemitraan dengan lembaga eksternal, baik dari pemerintah maupun non-pemerintah, untuk menyediakan pendanaan tambahan serta membuka kesempatan magang bagi mahasiswa. Prasetyo menambahkan bahwa program ini juga mencakup berbagai layanan pendukung, termasuk konseling literasi keuangan, yang bertujuan membantu mahasiswa dalam mengelola keuangan mereka.
Selain peluncuran program bantuan keuangan, ITB juga meresmikan beberapa fasilitas kemahasiswaan baru dan yang sedang dikembangkan yang tersebar di ITB multikampus, yaitu Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, dan Kampus Cirebon. Direktur Direktorat Pengembangan (Ditbang) ITB, Dr. Eng. Andi Cakravastia Arisaputra Raja, S.T., M.T., menjelaskan bahwa, untuk Kampus Ganesha, fasilitas kemahasiswaan yang ada berpusat di Sunken Court, Campus Center Barat, Saraga, dan Co-working space di lantai dasar Perpustakaan ITB. Lalu, untuk Kampus Jatinangor terdapat Co-Working Space, Fasilitas Olahraga & Connecting Bridge, dan Co-Working Space/Kantin GKU 3. Sedangkan, Kampus Cirebon memiliki fasilitas kemahasiswaan yang sedang dikembangkan pula yang mencakup Gedung Multifungsi A, Gedung Multifungsi B, Asrama Mahasiswi Cirebon, serta Co-Working Space/Kantin.

Dokumentasi : Ditmawa/Anne Rufaidah
Fasilitas ini didesain dengan melibatkan juga mahasiswa dan desainer ITB untuk menciptakan ruang yang nyaman dan fungsional. Fasilitas baru ini diharapkan dapat menjadi tempat yang dapat mendukung berbagai kegiatan akademik maupun non-akademik, sekaligus menjadi bagian dari upaya ITB dalam meningkatkan pengalaman belajar mahasiswa.
Program ketiga yang diperkenalkan adalah Sistem Perencanaan Sumber Daya, yang disampaikan langsung oleh Direktur Perencanaan Sumber Daya ITB, Suprayogi, S.T., M.T., Ph.D.. Menurutnya, sistem baru ini merupakan sebuah sistem yang lebih terpadu dan canggih untuk manajemen keuangan dan sumber daya di ITB. Sistem ini dirancang untuk membuat operasional ITB menjadi lebih efisien, terutama dalam hal pengelolaan keuangan dan distribusi sumber daya. Dengan sistem ini, diharapkan ITB dapat menjalankan manajemen yang lebih lean dan terintegrasi, sehingga semua proses administrasi dan pengelolaan sumber daya dapat berjalan lebih efektif.
Sistem Perencanaan Sumber Daya ini juga mencakup berbagai fitur yang diharapkan dapat memudahkan pengelolaan sumber daya, termasuk kemampuan untuk memonitor proses bantuan keuangan secara lebih efektif. Selain itu, sistem ini juga memberikan ruang bagi mitra eksternal ITB untuk berkolaborasi dengan lebih baik dalam hal pendanaan dan program-program lainnya.
Acara soft launching ini menjadi wujud nyata upaya ITB dalam meningkatkan kualitas layanan. Dengan adanya program-program ini, ITB berharap dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif, terjangkau, dan efisien bagi seluruh sivitas akademika ITB.