English Language Indonsian Language

Kolaborasi SRE ITB dan BUMN Dorong Akselerasi Transisi Energi Terbarukan Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 24 September 2024 | Reporter : Nur Asyiah | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG.kemahasiswaan.itb.ac.id - Tren transisi energi terbarukan menjadi populer belakangan ini baik di kalangan masyarakat secara langsung maupun di sosial media. Tren ini timbul akibat keresahan terhadap perubahan iklim yang terjadi serta konsumsi energi fosil yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan. Untuk itu, perlu dukungan dari seluruh pihak untuk mengakselerasi terwujudnya transisi energi.

Kamis (12/09/2024) Society of Renewable Energy Institut Teknologi Bandung (SRE ITB) menggaet BUMN untuk melakukan diskusi terkait akselerasi transisi energi terbarukan. Pada forum diskusi ini turut hadir Dr. Ir. Ignatius Pulung Prasetio, MSME, Dr. Dzikri Firmansyah Hakam (Assistant Professor Business Risk and Finance Interest Group SBM), Fahmi Hamim Dereinda (Penanggung Jawab Sementara Vice President Sustainability Strategy Pertamina), Ricky Andrian (Vice President Business Development PLN), serta Dr. Eng. Pandji Prawisudha, S.T., M.T. (Kaprodi Teknik Mesin ITB).

Diskusi yang dikemas dalam bentuk Forum Group Discussion ini dihadiri oleh 70 audiens yang terdiri akademisi, Non Governmental Organization (NGO), serta beberapa BUMN. FGD terdiri dari dua sesi, sesi pertama terkait Peran Pertamina memimpin transisi energi menuju Indonesia emas 2045 oleh Fahmi Hamim Dereinda, sementara sesi kedua terkait pengembangan bisnis Green Hydrogen di PLN oleh Ricky Andrian.

Dalam pemaparannya Fahmi Hamim menjelaskan bahwasanya Pertamina sebagai penyedia energi nasional mampu melakukan manuver bisnis dan teknis dari energi konvensional ke arah energi terbarukan.

“Saat ini Pertamina merancang 10 sustainability focuses dalam inisiasi Net Zero Emission (NZE) 2060, yang difokuskan pada gerakan berbasis dekarbonisasi dan gerakan berbasis Low Carbon Business & Carbon Offset, dengan Carbon Capture, Utilization, & Storage (CCS/CCUS) sebagai kunci utama menuju capaian NZE 2060 Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, Ricky Andriann menyebutkan bahwasanya PLN turut andil dan berkontribusi dalam menggagas dan merancang Green Hydrogen untuk mempelopori transisi energi di Indonesia. Dalam forum tersebut, speaker melibatkan peserta secara langsung untuk terjun memberikan gagasan dan ide mereka yang dapat mendorong transisi energi di Indonesia.

Saat didatangi oleh tim media, salah satu peserta FGD menyebutkan bahwasanya acara tersebut sangat menarim dan insightful. “Acaranya bagus, bisa mencakup substansi penting dalam transisi energi dan bagaimana Pertamina dan PLN sebagai BUMN di bidang energi memposisikan diri dalam transisi energi ini, sekaligus pemaparan ini bisa mendorong hasrat generasi muda untuk berperan lebih

Secara keseluruhan, diskusi yang diadakan oleh SRE ITB bersama BUMN ini memberikan wawasan mendalam mengenai peran vital Pertamina dan PLN dalam memimpin transisi energi di Indonesia. Melalui pemaparan yang komprehensif dan diskusi interaktif, para peserta diajak untuk berkontribusi dalam upaya akselerasi energi terbarukan menuju Indonesia Emas 2045. Harapannya, acara ini tidak hanya meningkatkan pemahaman peserta mengenai tantangan dan peluang transisi energi, tetapi juga mampu memotivasi generasi muda untuk terus aktif berperan dalam menghadapi perubahan menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung